Sejarah Perkembangan Otomotif Di Indonesia

Sejarah Perkembangan Otomotif Di Indonesia – Perkembangan otomotif yang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini tentunya tidak lepas dari mereka yang mempopulerkan “transportasi” pada masanya. Di Indonesia sendiri, jejak sejarah otomotif sudah ada sejak 120 tahun yang lalu.

Sejarah Perkembangan Otomotif Di Indonesia

Sejarah Perkembangan Otomotif Di Indonesia

rubiconraceteam – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata otomotif adalah sesuatu yang berputar dengan sendirinya. Kata ini berasal dari kata “Oto” yang berarti “hanya” dan “Motif” yang berarti “alasan”. Hal ini tentunya sering dikaitkan dengan kendaraan bermotor, karena kendaraan dapat berputar sendiri.

Seiring berjalannya waktu dan teknologi, industri otomotif berhasil menciptakan industri yang sangat bermanfaat bagi dunia, khususnya di Indonesia.

Industri otomotif Indonesia kini telah berkembang begitu pesat sehingga banyak produsen mobil dan sepeda motor yang mengandalkan perakitan produknya di dalam negeri. Tentu saja hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya pihak-pihak yang “mempopulerkan” transportasi di Indonesia. Bagi Anda yang penasaran, berikut sejarah singkat industri otomotif di Indonesia.

Riwayat otomotif di Indonesia
Sejarah otomotif di Indonesia dibuka oleh kendaraan bermotor pertama yang diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1893, yaitu sepeda motor dengan merek Hildebrand dan Wolfmüller yang dipesan langsung dari John C. Potter di Munich, Jerman.

Meskipun Indonesia saat itu masih berada pada masa penjajahan Belanda (Hindia Belanda), namun orang pertama yang memiliki kendaraan bermotor di Indonesia adalah warga negara Inggris, yaitu John C. . Potter yang bekerja sebagai masinis pertama di pabrik gula Oemboel di Probolinggo, Jawa Timur.

Dari buku Kereta Setan “de deuivelswagen” Autopioniers van Insulidne , F.F. Habnit, Moesson Reeks 1997 menjelaskan sepeda motor John C. Potter tiba di pelabuhan Semarang di Pulau Jawa. Tahun ini tercatat John menjadi satu-satunya orang yang menggunakan kendaraan bermotor di Indonesia.

 

Baca Juga : Ide Permainan Untuk Bayi Usia 7 Bulan 

 

Sepeda motor yang digunakan oleh John (Hildebrand dan Wolfmüller) merupakan sepeda motor yang tidak menggunakan rantai, gir, kabel listrik maupun aki. Saat ini sepeda motor masih memiliki mesin dua silinder dengan konfigurasi horizontal yang menggunakan bahan bakar bensin atau nafta.

Agar mesin dapat hidup, John C. Potter memerlukan waktu persiapan selama 20 menit untuk menstabilkan mesin. Terkadang John mengendarai sepeda motor dan mendorongnya dengan cepat untuk menghidupkan mesin.

Nah, setahun kemudian, tepatnya tahun 1894, mobil pertama tiba di pelabuhan Semarang di Indonesia. Mobil tersebut yaitu Benz Viktoria milik Soesoehoenan Soerakarta Pakoe Boewono X. Menariknya, mobil ini baru tersedia di Indonesia delapan tahun setelah mobil pertama diproduksi di Jerman.

 

Perkembangan Otomotif Di Indonesia

 

Mobil khusus ini dipesan dari Eropa dengan harga 10.000 forint dan bermesin satu silinder berkapasitas 2.000 cc. Mobil ini mampu menghasilkan tenaga puncak sebesar 5 HP dengan roda kayunya. Mobil ini mampu menampung delapan penumpang.

Mobil Pakoe Boewono X dipesan melalui Prottle & Co di Surabaya. Perusahaan ini menjual barang impor seperti tempat tidur, piano, mobil anak, kereta kuda, furniture dan mobil berbagai merk.

Salah satu hal yang menarik dari pembelian mobil Benz Viktoria ini adalah mobil tersebut pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1896 dan bukan di Belanda. Hampir dua tahun setelah mobil tersebut diluncurkan di The Road di Indonesia.

Inilah sejarah singkat industri otomotif di Indonesia. Kedua orang tersebut di atas berhasil “mempopulerkan” kendaraan bermotor di Indonesia. Tanpa keduanya, perkembangan industri otomotif Indonesia mungkin tidak akan begitu masif.

Sejarah Motor Terbesar Di Dunia

Sejarah Honda ada di Indonesia Perjalanan panjang. Honda sangat terkenal di kalangan masyarakat Indonesia dan telah berkontribusi dalam sejarah otomotif Indonesia. Honda bahkan menjadi kata ganti untuk sepeda motor.

Soichiro Honda, pendiri Honda, mengabarkan bahwa ia mempunyai ide untuk membangun sesuatu yang bisa disimpan di dalam mobil Tangan. Hal ini tentunya menjadi sebuah metafora untuk menciptakan sebuah konsep sepeda motor kompak yang dapat dengan mudah digunakan oleh siapa saja. Ide ini akhirnya menjadikan Honda dikenal sebagai produsen sepeda motor yang lebih kecil dan berbeda dibandingkan pabrikan lainnya.

Sejarah Honda di Indonesia
Honda merupakan pionir industri sepeda motor di Indonesia, seperti dilansir dari situs resmi PT Astra Honda Motor. Honda didirikan di Indonesia dengan nama asli PT Federal Motor. Tipe sepeda motor pertama yang diproduksi Honda di Indonesia adalah model bisnis S 90 Z bermesin 4 tak berkapasitas 90 cm³. Awalnya sepeda motor ini diproduksi sebanyak 1.500 unit, namun akhirnya jumlahnya bertambah menjadi 30.000 unit.

Pada tahun 1981, PT Federal Motor berhasil memproduksi hingga 1 juta sepeda motor. Bersamaan dengan diterimanya sepeda motor Honda oleh masyarakat Indonesia, PT Federal Motor mendirikan pabrik kedua di Pegangsaan dan meningkatkan kapasitas produksi hingga dua juta unit pada tahun 1996.

Pada tahun 2001, PT mendirikan Federal Motor dan beberapa anak perusahaan melakukan merger atau kombinasi bisnis. Hasil merger ini membentuk PT Astra Honda Motor. Pada tahun 2005, PT Astra Honda membangun pabrik baru di Cikarang untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi tiga juta unit per tahun.

Pada tahun 2010, PT Astra Honda memperkenalkan slogan “Satu Hati”. Slogan ini digunakan sebagai filosofi perusahaan yang mencerminkan hubungan mendalam antara pengendara sepeda motor dengan sepeda motornya. Dengan diperkenalkannya slogan Satu Hati, Honda menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.

Mengusung tema pemanasan global, Honda menegaskan komitmennya dalam memproduksi sepeda motor ramah lingkungan. Honda mencanangkan penerapan teknologi injeksi bahan bakar (PGM-FI) pada seluruh sepeda motor yang diproduksi secara bertahap mulai tahun 2011. Pada tahun 2013, PT Astra Honda Motor hanya memproduksi dan memasarkan sepeda motor dengan teknologi injeksi bahan bakar.

Untuk memenuhi permintaan sepeda motor di Indonesia, Honda Astra mendorong Honda Motor untuk membangun pabrik keempatnya di Karawang pada tahun 2014. Pabrik baru tersebut berhasil meningkatkan kapasitas produksi Astra Honda Motor di Indonesia menjadi 5,3 juta unit per tahun. Pada tahun 2015, Astra Honda Motor mencatatkan penjualan sepeda motor hingga 50 juta unit. Penjualan ini merupakan rekor pertama di sektor otomotif di Indonesia dan juga di ASEAN.

Pada tahun yang sama, Astra Honda Motor mulai mengekspor sepeda motor ke luar negeri. Sepeda motor yang dijual ke luar negeri adalah sepeda motor Honda BeAT yang ditujukan ke Filipina. Saat ini ekspor PT Astra Honda Motors sudah meluas ke negara-negara di kawasan Asia lainnya bahkan hingga Amerika.

Menanggapi tren sepeda motor listrik yang semakin meningkat, Honda memperkenalkan produk berbasis teknologi listrik melalui Honda PCX Electric. Produk ini diluncurkan pada tahun 2019. Sepeda motor ini dimaksudkan untuk menjadi jawaban terhadap tren elektrifikasi sepeda motor di masa depan.

Berita Sport Car